Cara Merubah Motor DC Menjadi Generator DC atau Sebaliknya
Prinsip Dasar Motor dan Generator DC
(Sumber)
Motor dan generator listrik DC sama-sama mengadopsi salah satu hukum
fisika terkenal yakni hukum Faraday. Hukum Faraday menjelaskan adanya
fenomena induksi elektromagnetik, mengenai hubungan antara medan magnet,
gaya gerak listrik, serta gaya mekanis. Jika ada sebuah kawat yang
bergerak sehingga memotong garis gaya magnet, maka akan secara alami
terbangkitkan gaya gerak listrik pada kawat tersebut. Fenomena ini yang
menjadi prinsip dasar generator DC. Sedangkan jika ada sebuah kawat
kumparan beraliran listrik searah sedang berada di tengah-tengah medan
magnet, maka pada kumparan tersebut akan timbul gaya dorong atau yang
biasa kita kenal dengan sebutan gaya Lorentz. Fenomena ini menjadi
prinsip dasar motor listrik DC.(Sumber)
Gaya Lorentz adalah gaya dorong yang timbul sebagai akibat adanya kawat berarus listrik bergerak melintasi medan magnet sehingga memotong garis gaya magnet tersebut. Arah gaya Lorentz yakni tegak lurus terhadap arah arus listrik dan medan magnet sesuai dengan kaidah tangan kiri Fleming. Nilai dari gaya Lorentz yang terbangkitkan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sederhana berikut:
F = BLI
Dimana F = Gaya Lorentz (N), B = kerapatan medan magnet (tesla), L = panjang kawat (m), I = arus listrik (Ampere).
Kaidah Tangan Kiri Fleming
(Sumber)
Seperti yang telah kita bahas di atas, Hukum Faraday juga terbukti
bekerja pada kebalikan dari gaya Lorentz. Jika sebuah kawat bergerak
dengan kecepatan tertentu memotong garis gaya magnet, maka pada kawat
tersebut akan timbul gaya gerak listrik (GGL). Arah arus listrik GGL
yang terbangkitkan dapat dengan mudah kita tentukan dengan menggunakan
kaidah tangan kanan Fleming. Besar voltase yang terbangkitkan dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:(Sumber)
E = BLv
Dimana E = tegangan GGL (volt), v = kecepatan gerakan kawat (m/s)
Kaidah Tangan Kanan Fleming
Sesuai dengan dasar-dasar di atas dan hanya jika mesin DC menggunakan
magnet permanen, maka secara prinsip merubah sebuah mesin DC dari motor
menjadi generator ataupun sebaliknya dapat dilakukan dengan sangat
sederhana. Yakni dengan membalik arah konversi energi yang terjadi.
Motor listrik DC dapat diubah menjadi generator dengan jalan memutus
sumber tegangan input motor dan memberikan putaran terbalik kepada poros
motor tersebut. Jika arah putaran poros tidak dibalik, maka arah arus
listrik yang terbangkitkan akan berlawanan dengan arah arus listrik asli
motor listrik (kutub positif dan negatif kabel motor akan terbalik).Prinsip tersebut sesuai dengan kaidah tangan kanan dan kiri Fleming yang saling berkebalikan. Tampak pada kedua kaidah tangan kanan dan kiri Fleming ini saling berkebalikan di arah arus listrik (jari tengah). Sehingga jika kita ingin merubah arah konversi energi dari sebuah mesin DC, maka arah arus listrik DC pada kumparan kawat dapat kita balik untuk mendapatkan arah putaran poros yang tetap. Namun jika ingin mendapatkan arah arus listrik tetap seperti semula, maka arah putaran rotor yang perlu kita balik.
Video Animasi Merubah Motor DC Menjadi Generator
- Motor dan generator DC harus menggunakan magnet permanen pada statornya. Hal ini dikarenakan ada tipe-tipe mesin DC yang menggunakan magnet induksi pada stator sehingga membutuhkan energi tambahan untuk mengaktifkan kumparan stator menjadi magnet. Jika sebuah motor DC dengan magnet induksi pada statornya digunakan sebagai generator DC, maka hal tersebut tentu menjadi tidak dapat dilakukan dengan mudah.
- Sebuah motor DC terkadang tidak memiliki impedansi yang tepat jika digunakan sebagai generator. Dengan kata lain kita tidak akan dengan mudah mentransmisikan banyak daya ke beban yang ditanggung generator. Sebuah motor DC kecil (misalnya kipas pendingin CPU) tentu tidak cocok untuk digunakan sebagai generator dengan beban besar. Kipas ini didesain dapat bekerja dengan sumber tenaga yang kecil namun dapat berputar dengan cepat. Jika digunakan terbalik, maka tentu kita membutuhkan putaran kipas yang cepat untuk menghasilkan tenaga listrik yang kecil saja.
- Mengubah fungsi mesin DC dari sebelumnya motor menjadi generator atau sebaliknya tidak dapat diterapkan pada mesin DC tipe brushless (tanpa sikat karbon). Mesin DC tipe brushless menggunakan permanen motor untuk sisi rotornya dan kumparan berada pada sisi stator. Untuk membangkitkan fungsi medan magnet pada stator diperlukan sebuah sistem kontrol komputasi khusus yang tidak terdapat pada mesin DC dengan brush. Karena penggunaan sistem komputasi ini membutuhkan daya khusus, maka memerlukan perhatian khusus pula untuk mengubah fungsi sebuah mesin DC tipe brushless.
Contoh Mengubah Motor DC menjadi Generator Mini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar